Definisi aperture adalah ukuran seberapa besar
lensa terbuka (bukaan lensa) saat kita mengambil foto.
Saat kita memencet tombol shutter, lubang di depan
sensor kamera kita akan membuka, nah setting aperture-lah yang menentukan
seberapa besar lubang ini terbuka. Semakin besar lubang terbuka, makin banyak
jumlah cahaya yang akan masuk terbaca oleh sensor.
Aperture atau bukaan dinyatakan dalam satuan f-stop.
Sering kita membaca istilah bukaan/aperture 5.6, dalam bahasa fotografi yang
lebih resmi bisa dinyatakan sebagai f/5.6. Seperti diungkap diatas, fungsi
utama aperture adalah sebagai pengendali seberapa besar lubang didepan sensor
terbuka. Semakin kecil angka f-stop berarti semakin besar lubang ini terbuka
(dan semakin banyak volume cahaya yang masuk) serta sebaliknya, semakin besar
angka f-stop semakin kecil lubang terbuka.
apertureJadi dalam kenyataannya, setting aperture
f/2.8 berarti bukaan yang jauh lebih besar dibandingkaan setting f/22 misalnya
(anda akan sering menemukan istilah fully open jika mendengar obrolan
fotografer). Jadi bukaan lebar berarti makin kecil angka f-nya dan bukaan
sempit berarti makin besar angka f-nya.
Depth of Field
Depth of field – DOF, adalah ukuran seberapa jauh
bidang fokus dalam foto. Depth of Field (DOF) yang lebar berarti sebagian besar
obyek foto (dari obyek terdekat dari kamera sampai obyek terjauh) akan terlihat
tajam dan fokus. Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti hanya bagian obyek
pada titik tertentu saja yang tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.
PICT0235_mdUntuk mendapatkan DOF yang lebar gunakan
setting aperture yang kecil, misalkan f-22 (makin kecil aperture makin luas
jarak fokus) – lihat contoh foto diatas. Sementara untuk mendapat DOF yang
sempit, gunakan aperture sebesar mungkin, misal f/2.8 – lihat contoh foto
dibawah.
PICT0236_mdKonsep Depth of Field ini akan banyak
berguna terutama dalam fotografi portrait dan fotografi makro, namun sebenarnya
semua spesialisasi akan membutuhkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar